Siswa Perancis yang disuruh menggambar Nabi Muhammad SAW
News Islam Terkini –
Sebuah kisah nyata berlatar belakang kejadian penembakan di Charlie Hebdo
Prancis, berhasil difilmkan dalam sebuah film pendek berdurasi 4:40 menit.
Kisah tentang Siswa Muslim Perancis yang dipaksa untuk menggambar wajah nabi
Muhammad SAW oleh gurunya di Sekolah.
Film
berjudul “Dessinez le Prophète
/ Draw the Prophet” ini berhasil menarik
perhatian netizen dunia, dikarenakan alur cerita yang sangat mengharukan.
Respon yang dilakukan oleh Siswa Muslim ini sangat mengharukan siapa saja yang
menontonya.
Akun Mokhtar Awards
telah mengunggahnya ke Youtube pada 09 Agustus 2015 dam berhasil menarik
perhatian hampir 2 juta netizen yang menontonya. Hingga artikel ini
duturunkan, Minggu 8 Mei 2016, sudah 1,978,427 orang yang membukanya.
Berikut
ini rangkuman cerita yang diterjemahkan dari bahasa Perancis kedalam bahasa
Indonesia, dikutip dari bersamaislam.com,
senin (12/10/2015).
Menceritakan
tentang seorang guru yang meminta murid-murid nya untuk menggambar wajah
Rasullulah SAW untuk dijadikan cover sebuah majalah satir tersebut.
Pelajar muslim yang
kebingungan semula ingin bertanya kepada gurunya tetapi sang guru mengacuhkan
dan tidak menjawab pertanyaan murid tersebut. Diapun merenung sambil memikirkan
bagaimana dia dapat menyelesaikan tugasnya.
Tidak tahu memulai
dari mana, akhirnya dia memutuskan untuk menulis kalimat – kalimat yang sangat
menyentuh hati.
Film pendek pemenang
Mokhtar Awards ini memang ingin mengambarkan bahwa sosok Rasullulah yang
sebenarnya ada di dalam hati beserta kedamaian dan ajaran ajarannya. (sumber
youtube : Kiran Umer Zahra)
Guru meminta murid-murid untuk menggambar Nabi
Muhammad SAW yang akan dijadikan cover depan majalah satir tersebut. Semula
pelajar muslim itu mengangkat tangan hendak menyampaikan sesuatu, namun sang
guru menolak. “No Question,” katanya.
Dia pun tercenung sambil memikirkan bagaimana dia
menyelesaikan tugas tersebut. Tidak tahu memulai dari mana, akhirnya dia
putuskan menulis kalimat-kalimat yang sangat menyentuh hati.
Wahai yang tercinta Rasulullah SAW.
Hari ini di sekolah, guru meminta kami melukis
wajahmu. Aku suka melukis, tapi aku tidak pernah melihatmu. Lalu aku menutup
kedua mataku. Dan aku melihat air mata ibu saat membaca kisahmu. Aku melihat
ayah shalat sepanjang malam. Aku melihat kakak tersenyum meski dia baru
mendapat penghinaan di jalan. Aku melihat sahabatku meminta maaf meski aku yang
bersalah.
Aku ingin melukiskan semua gambaran ini. Di sini
orang-orang ingin melihat semuanya, menyaksikan semuanya. Tapi aku menutup
kedua mataku. Dan aku melihatmu datang kepadaku, kepada kami semua, dengan
senyum yang paling sempurna. Bagaimana mungkin aku bisa melukiskan senyum yang
sempurna?
Guru tidak memberiku kesempatan bicara saat aku ingin
menjelaskan. Aku tidak menyalahkannya. Dia mungkin tidak pernah belajar
mencintai seseorang yang tidak dilihatnya. Tapi aku, aku mencintaimu meski tak
pernah melihatmu.
Aku tak begitu pintar melukis tapi aku ingin menulis.
Aku ingin menulis kepadamu Ya Rasulullah. Jika saja kau bisa kembali hadir pada
kami selama beberapa jam, beberapa detik, atau beberapa saat saja, mungkin dia
akan mengerti.
Pelajar itu melukis huruf Muhammad dalam bahasa arab
dibalik kertas. Sang guru tercekat senyumnya tak bisa berkata-kata lagi saat
membacanya di sebuah kursi.(pds)
Sumber bersamaislam.com via islamedia.com, dream.co.id
No comments:
Post a Comment