Berhenti Berlebihan dalam Berpakaian, Malu
dengan Kebiasaan Istri Rasulullah
“Hai
anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk
menutupi aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
itulah yang lebih baik. Hal itu semua merupakan ayat-ayat Allah, supaya mereka
berdzikir mengingat-Ku.” (QS. al-A’raf : 26)
Sahabat,
Allah telah memberikan kita nikmat berpakaian, bahkan saat ini jenis pakaian
muslimah sungguh luar biasa beragamnya. Ada banyak motif, warna, model, sungguh
cantik. Tapi sudah tahukah bagaimana kebiasaan istri Rasulullah dalam
berpakaian? Bukankah kita mengaku ingin mengikuti jejak beliau?
Sebagaimana
Rasulullah yang biasa memakai pakaian bertambal dari bahan yang kasar, keluarga
beliau pun memakai pakaian yang amat sederhana. Urwah bin Zubair berkata,
“Aisyah tidak suka memperbarui bajunya (menggantinya dengan baju baru)
melainkan menambalnya atau membaliknya.”
Semua
pakaian istri Rasulullah itu berharga sangat murah sehingga Hasan al-Bashri
pernah memperkirakan harga muruth (pakaian yang dibalutkan ke tubuh) istri
beliau hanya dengan jumlah enam dirham.
Mungkin
kita belum bisa sederhana dalam berpakaian sebagaimana ummul mukminin
mencontohkan, tapi cobalah membiasakan menyedekahkan satu baju lama ketika kita
membeli satu baju baru. Sedekahkan pula satu jilbab lama ketika kita mendapat
satu jilbab baru. Mudahkan?
Satu
hal lagi, pastikan hanya membeli pakaian mewah atau mahal untuk keperluan yang
benar-benar penting saja. Jangan sampai kita memiliki begitu banyak pakaian
mahal hanya untuk dikoleksi.
“Barangsiapa
meninggalkan suatu pakaian dengan niat tawadhu’ karena Allah, sementara ia
sanggup mengenakannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan
seluruh makhluk, lantas ia diperintahkan untuk memilih perhiasan iman mana saja
yang ingin ia pakai.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Foto
ilustrasi: google
Sumber: www.Ummi-online.com
No comments:
Post a Comment