Serai termasuk tanaman rumput, disebut juga Cymbopogon
Citratus, tumbuh diwilayah tropis Asia Selatan dan Asia Tenggara. Manfaat serai dan cara pengolahannya telah digunakan sejak dahulu sebagai bahan pengobatan
tradisional. Aroma haru yang keluar dari batang dan daun serai juga
dimanfaatkan untuk memasak.
Dalam pengobatan tradisional, daun kering diseduh menjadi
teh. Banyak orang mencampurnya kedalam ramuan sebagai bahan penyedap,
pengharum. Cara ini digunakan untuk memberikan aroma dengan rasa manis ringan,
tanpa asam dan sedikit pedas. Daun serai juga telah digunakan dalam obat
tradisional dan sebagai bahan industri medis.
Catatan tradisional dari beberapa negara
menyebutkan manfaat serai dan cara pengolahannya tidak sulit. Sehingga praktis
bisa digunakan untuk pengobatan dirumah dengan nilai ekonomis. Berikut manfaat
serai yang telah digunakan dalam pengobatan herbal:
1. Menurut catatan pengobatan tradisional,
orang-orang Brazil menggunakan tanaman serai karena memiliki sifat anxiolytic,
hypnotic, dan anticonvulsant.
2.
Di India, daun serai digunakan sebagai
stimulan, sudorific, antiperiodik, dan anticatarrhal. Minyak esensial yang
diperoleh dari ekstrak serai digunakan sebagai agen karminatif, depresan,
analgesik, antipiretik, anti-bakteri, dan anti-jamur.
3. Dalam studi terakhir, tanaman serai menunjukkan
sifat sitoprotektif, antioksidan, dan anti-inflamasi, serta sifat antijamur.
Citronellol, salah satu senyawa dalam minyak serai telah terbukti menurunkan
tekanan darah. Efek langsung terjadi pada otot polos vaskular yang menyebabkan
vasodilatasi. Dalam percobaan kecil, ekstrak tanaman serai digunakan sebagai
obat murah untuk pengobatan sariawan mulut pada pasien HIV/AIDS.
4. Ekstrak minyak serai mengandung 65 hingga 85
persen senyawa Citral, selebihnya adalah Myrcene, Citronella, Citronellol, dan
Geraniol. Senyawa Citral digunakan sebagai anti-kanker yang dapat membunuh
pertumbuhan sel kanker.
5. Dapat digunakan untuk obat mulas, kesehatan
pencernaan, dan untuk menghilangkan racun dari tubuh.
6.
Serai dapat menyembuhkan anemia, menurunkan
berat badan, baik untuk penderita insomnia. Juga dapat mengurangi kadar
kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, membantu meningkatkan konsentrasi dan
kecerdasan.
7. Hydrosol, sebagai produk sampingan dari proses
distilasi, telah digunakan untuk produk perawatan kulit seperti lotion, krim,
dan pembersih wajah.
8. Detoksifikasi dan meningkatkan fungsi pankreas,
proses ini menurunkan gula darah pada penderita diabetes.
Para orang tua kita sejak dahulu telah
memanfaatkan daun dan batang serai sebagai ramuan maupun bumbu masakan. Salah
satu manfaat serai dan cara pengolahannya adalah sebagai berikut:
1. Sediakan seperempat cangkir serai yang telah di
iris, seperempat irisan daun mint, teh daun atau teh celup untuk takaran
segelas.
2. Rebus serai dan daun mint kedalam 3 cangkir air
dengan api kecil, tunggu beberapa saat hingga air menjadi satu cangkir.
3. Pindahkan ramuan yang telah selesai ke wadah
tersendiri.
4. Selagi panas, tambahkan daun teh dan tutup
selama beberapa menit hingga aroma keseluruhannya meresap. Sangat baik diminum
dalam kondisi hangat.
5. Jika tidak ada daun mint, bisa diganti
dengan kayu manis. Manfaat daun teh untuk mencegah demensia, teh mencegah gangguan tulang sumsum.
Selain bisa menyembuhkan penyakit insomnia dan
menurunkan kadar gula darah, ramuan diatas juga sangat baik untuk menurunkan
berat badan. Masih banyak lagi manfaat serai dan cara pengolahannya yang
belum digunakan secara maksimal. Sementara penelitian terus mengembangkannya
untuk digunakan dalam farmasi. Setidaknya, setiap orang bisa memaksimalkan
penggunaan tanaman herba dengan nilai yang lebih ekonomis.
Referensi
·
Neurobehavioral effect of essential oil of
Cymbopogon citratus in mice.
Phytomedicine. 16 (2-3): 265–70. doi:10.1016/j.phymed.2007.04.007
·
Treatment of oral thrush in HIV/AIDS patients
with lemon juice and lemon grass (Cymbopogon citratus) and gentian violet. Phytomedicine. 16 (2-3): 118–124.
doi:10.1016/j.phymed.2008.07.015
·
Antifungal Activity of Essential Oils from
Indian Medicinal Plants Against Human Pathogenic Aspergillus fumigatus and A.
niger. World Journal
of Medical Sciences: 81–88
·
www.jamuin.com
No comments:
Post a Comment