Assalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
حمداً لله، وصلاةً وسلاماً على نبيه وآله وصحبه ومن
والاه، وعلى كل من اهتدى بهداه. أما بعد
Hamdal-lillaah, wa shalaatan wa
salaaman ‘alaa nabiyyihi wa aalihi wa shahbihi wa man waalah, wa ‘alaa kulli
manih-tadaa bihudaah. Amma ba’du.
Bapak-bapak, ibu-ibu, dan
teman-teman sekalian, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menyampaikan
salah satu hal yang menjadi kewajiban kita semua. Yaitu berbakti kepada orang
tua.
Berbakti kepada orang tua
merupakan kewajiban setiap muslim dan muslimah, mulai anak-anak sampai orang
dewasa. Kewajiban itu telah Allah perintahkan sebagaimana firman-Nya dalam
Kitabullah yang mulia :
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ
وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ
السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
Wa’-budullaaha walaa tusyrikuu
bihii syaia, wa bil-waalidaini ihsaanaw-wa dzil qurbaa wal-yataamaa
wal-masaakiini wal-jaari dzil qurbaa wal-jaaril-junubi wash-shaahibi bil-janbi
wab-nis-sabiili wamaa malakat aimaanukum.
“Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil,
dan hamba sahayamu” [QS. An-Nisaa ayat 36].
Kita diwajibkan menghormati
mereka, tidak menyusahkan mereka, serta tidak melawan mereka. Bahkan,….kita
diharamkan untuk berkata “ah” kepada orang tua apabila diperintah mengerjakan
sesuatu. Allah telah berfirman dalam QS. Al-Israa ayat 23 yang bunyinya :
فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ
لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
Falaa taqul-lahumaa uffin walaa
tanhar humaa wa qul-lahumaa qaulan-kariima
“Maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia”.
Bapak-bapak, ibu-ibu, dan
teman-teman sekalian dapat memperhatikan ayat yang telah saya bacakan barusan.
Jika perkataan “ah” saja tidak diperbolehkan, maka bagaimana halnya jika kita
mengatakan kata-kata kasar terhadap ibu dan bapak kita ? Atau bahkan
memukul mereka ? Kita tidak boleh mencontoh perilaku orang-orang kafir yang
sering muncul di tivi-tivi dan di majalah-majalah yang menyebutkan kedurhakaan
mereka terhadap orang tua.
Islam adalah agama yang mulia
yang mengajarkan sopan-santun terhadap orang tua. Ada banyak hal yang dapat
kita lakukan sebagai bentuk pengamalan kita berbakti kepada orang tua.
Diantaranya adalah :
1. Menuruti perintah orang tua. Tidak
boleh membangkang dan tidak boleh bandel. Kalau kita diperintah untuk shalat,
cepat-cepat kita mengerjakan shalat. Kalau kita diperintah untuk belajar, ya
cepat-cepat belajar.
2. Membantu pekerjaan orang tua di rumah.
Misalnya : kalau kita melihat lantai rumah belum disapu, lekas saja kita sapu.
Apabila bangun tidur, jangan langsung pergi kel luar kamar sebelum membereskan
tempat tidur. Kita tidak boleh merepotkan ibu dan bapak kita. Kita harus
membantu mereka sebisa kita.
3. Berkata dengan baik dan sopan. Bagi
teman-teman yang biasa memakai bahasa Jawa, jangan memakai bahasa Ngoko.
Tapi pakailah bahasa kromo inggil.
4. Belajar yang rajin agar menjadi anak yang
pinter. Orang tua kita pasti senang jika melihat kita menjadi anak yang
rajin dan pintar. Membuat senang orang tua juga merupakan perbuatan berbakti
kepada orang tua.
5. Ini yang tidak kalah penting : Beribadah yang
rajin dan selalu mendoakan mereka. Teman-teman hafal tidak doa yang
diajarkan ibu guru kita di sekolah ? Itu lho :
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Rabbanagh-firlii wa liwaalidayya wa lil-mukminiina yauma yaquumul-hisaab
“Ya Rabb
kami, berikanlah ampunan kepadaku dan kedua orang tuaku serta sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (diambil dari QS. Ibrahim : 41).
6. Dan yang lainnya……
Masih banyak hal lain yang dapat
kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua kita.
Apabila teman-teman bertanya
kepada saya : “Mengapa kita harus berbakti kepada orang tua ?”. Kata pak
ustadz, kita harus berbakti kepada orang tua karena Allah dan Rasulullahshallallaahu
‘alaihi wasallam telah memerintahkan demikian dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Selain itu, melalui perantaraan orang tualah kita dilahirkan ke
dunia ini. Orang tua kita lah yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih
sayang sewaktu kita masih bayi, sampai kita dapat bersekolah saat ini. Orang
tua lah yang mendidik, membiayai, dan mencukupi semua kebutuhan kita tanpa pamrih.
Orang tua kita sangat merasa sedih ketika kita sakit. Kita dibawa ke dokter,
disuntik, agar kita dapat sehat kembali dan dapat bermain dengan teman-teman.
Kita berbakti kepada orang tua dalam rangka beramal shalih mencari pahala dan
keridlaan Allah di dunia.
Pak ustadz juga bilang, kita
tidak boleh durhaka kepada orang tua kita, lebih-lebih pada ibu kandung kita.
Haram hukumnya. Ibu lah yang telah mengandung kita, membawa kita kemanapun ibu
kita pergi. Ibu kita telah mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkan kita di bu
bidan. O, iya,….saya ingat perkataan pak ustadz bahwa Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh salah seorang shahabat : “Wahai
Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?”. Rasulullah
menjawab : “Ibumu”. Orang tersebut mengulang sampai tiga kali. Rasulullah
memberi jawaban yang sama : “Ibumu”. Baru kemudian beliau menjawab : “Bapakmu”.
Makanya teman-teman,…..jangan
nakal ya sama ibu kita.
Bapak-bapak, ibu-ibu, dan
teman-teman yang saya cintai,….kiranya apa yang saya sampaikan tentang Berbakti
kepada Orang Tua saya cukupkan sampai di sini. Sebagai penutup, akan saya
sampaikan sebuah hadits dimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda :
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسُخْطُ الرَّبِّ
فِي سُخْطِ الْوَالِدِ
Ridlar-rabbi fii ridlal-waalidi,
wa sukhthur-rabbi fii sukhthil-waalidi
“Ridla Allah
tergantung kepada keridlaan orang tua, dan murka Allah tergantung kepada
kemurkaan orang tua”.
Wa shallallaahu wa sallama ‘alaa
muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin. Wal-hamdulillaahi
rabbil-‘aalamiin. Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
No comments:
Post a Comment